Jakarta -Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mempersilakan masyarakat datang ke kantor BI pusat maupun 46 kantor-kantor BI di seluruh Indonesia bila ingin menukar uang baru.
Selain itu, penukaran uang bisa juga dilakukan di acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia yang digelar oleh BI dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-77.
“Silakan anak-anak, adik-adik, para hadirin datang ke BI, ke kantor-kantor Bank Indonesia menukarkan dan mendapatkan 7 pecahan uang kertas edisi tahun 2022 ini,” ucapnya dalam acara Festival Rupiah Berdaulat pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Uang baru tahun edaran 2022 itu terdiri atas pecahan uang Rupiah kertas Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2000, dan Rp 1000.
Adapun pengeluaran dan pengedaran uang baru itu merupakan salah satu pelaksanaan amanat UU Mata Uang sebagai bagian dari perencanaan pemenuhan kebutuhan uang masyarakat tahun 2022 dan dengan tetap menerapkan tata kelola yang baik sesuai Undang-Undang.
Pengeluaran Uang TE 2022 tidak memiliki dampak pencabutan dan/atau penarikan Uang Rupiah yang telah dikeluarkan sebelumnya.
Perry mengatakan penyempurnaan uang rupiah kertas tahun edaran 2022 dilakukan mata uang Indonesia itu semakin berkualitas, terpercaya, dan memiliki masa edar yang lebih lama.
Pembuatannya pun, kata dia, telah melalui standarisasi desain yang sangat indah dan juga penguatan bahan unsur pengamanan uang dengan teknologi tertinggi.
Desain uang baru tersebut memiliki tema bersatu dalam rupiah, berdaulat di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tema tersebut diharapkan dapat menggambarkan keragaman dan warisan adat Nusantara dalam NKRI yang berdaulat.
Ia mengungkapkan peluncuran uang baru itu adalah persembahan rasa syukur BI dan Kementerian Keuangan atas anugrah kemerdekaan dan pencapaian hasil pembangunan selama 77 tahun kemerdekaan Indonesia.
Hanya karena perjuangan keras para pahlawan kemerdekaan, tuturnya, kita semuanya tetap bisa menikmati kemerdekaan republik ini.
“Mari kita mengisi kemerdekaan ini dengan memberikan yang terbaik bagi bangsa, negara, institusi, masyarakat, dan bersama memajukan Indonesia untuk bisa pulih lebih cepat, bangkit menuju Indonesia maju,” ujarnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.