Prostat merupakan kelenjar pada pria yang terletak di bawah kandung kemih dan berada di sekitar uretra.
prostat ini memiliki fungsi untuk membantu mengeluarkan air mani ketika terjadi ejkulasi dan memproduksi cairan yang membawa air mani.
Umumnya, prostat memilikki ukuran 15 hingga 25 milimeter dan sekain bertmabhanya usia ukurannya dapat bertambah karena adanya perubahan hormonal.
Mengutip laman Ikatan Ahli Urologi Indonesia, menyebutkan bahwa laki-laki yang berusia di atas 50 tahun memilikki riisko besar untuk mengalami gangguan berkemih yang salah satu penyebabnya adalah pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH).
Lalu, apakah prostat dapat dicegah? Melansir laman RS Wijaya Kusuma Purwokerto, disebutkan bahwa pembesaran prostat jinak tidak dicegah.
Hanya saja, Anda bisa melakukan beberapa upaya pencegahan supaya gejala pembesaran prostat jinak tidak memburuk.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah perburukan pembesaran prostat jinak, antara lain: 1.
Tidak menahan atau menunda buang air kecil.
2.
Mengelola stres dengan baik.
3.
Melakukan olahraga secara teratur dan rutin.
4.
Membatasi asupan minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
5.
Membatasi konsumsi obat pilek yang mengandung antihistamin dan dekongestan.
6.
Menerapkan pola makan yang sehat.
7.
Membuat jadwal untuk buang air kecil, misal setiap 4 atau 6 jam sekali.
Namun, ketika Anda sudah merasa nyeri ketika buang air kecil, terdapat darah dalam urine atau sperma, serta urine tidak keluar sama sekali, Anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan secara medis karena hal-hal tersebut merupakan gejala yang muncul ketika terjadi pembesaran prostat jinak.
EIBEN HEIZER