Lewis Hamilton mengubah gelombang udara biru di tahap akhir balap mobil F1 Grand Prix Belanda, setelah melihat peluang kemenangan direnggut oleh Safety Car yang terlambat.
Hamilton pun marah dan berteriak via radio komunikasi.
Sepanjang Grand Prix Belanda, mobil Mercedes milik Hamilton menunjukkan kecepatan yang kuat.
Dia berhasil naik ke P2 dan hanya tertinggal 12 detik di belakang Max Verstappen ketika balapan dilanjutkan pada Lap 50 dari 72 setelah Virtual Safety Car.
Safety Car F1 dipanggil enam lap kemudian setelah Valtteri Bottas berhenti di trek lurus utama.
Verstappen, Russel, dan Charles Leclerc pium terjun ke pit stop saat Hamilton tetap meluncur agar tetap unggul.
Namun setelah Verstappen, Russell, dan Charles Leclerc menyusul, Hamilton mendi sangat frustasi.
“Itu adalah kesalahan terbesar,” teriak Hamilton via komunikasi radio tim.
“Aku tidak percaya kalian mengecewakanku.” Beruntung ketika wawancara bersama media yang menunggu, dia sudah tenang.
“Saya meminta maaf kepada tim karena saya bahkan tidak ingat apa yang saya katakan,” ujar Lewis Hamilton tersenyum.
“Sepertinya saya baru saja frustasi untuk sesaat, tetapi saya pikir ini hanya sebuah amarah sesaat.” Hamilton mengatakan jika mereka ditantang dengan banyak hal, seperti Virtual Safety Car dan Safety Car.
Tapi dia melihat strategi dan mobil Tim Mercedes sangat bagus sampai di pit stop yang disebutnya terbaik sepanjang tahun.
“Itu membuatku senang,” ujar Hamilton.
KHOLIS KURNIA WATI | JOBPIE Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.