Presiden Joko Widodo alias Jokowi langsung memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mengatasi persoalan harga tiket pesawat.
Perintah itu disampaikan setelah kepala negara mendapat keluhan soal mahalnya harga tiket angkutan penerbangan.
“Di lapangan yang saya dengar juga keluhan, ‘Pak, harga tiket pesawat, Pak, tinggi.’ Sudah langsung saya reaksi.
Pak Menteri Perhubungan saya perintah segera ini diselesaikan,” kata Jokowi di Istana Negara, Kamis, 18 Agustus 2022.
Jokowi mengaku acap mendengar keluhan tersebut dari masyarakat.
Dia telah meminta Budi Karya mengambil tindakan soal harga tiket pesawat yang turut menjadi penyumbang inflasi Juli.
Sebelumnya kepada Erick Thohir, Jokowi meminta Garuda Indonesia sebagai maskapai pelat merah untuk segera menambah armada.
Peningkatan jumlah armada akan membantu maskapai menstabilkan harga tiket pesawat.
Adapun selama pandemi Covid-19, jumlah armada milik Garuda Indonesia dan maskapai lain berkurang drastis.
Kendati begitu, Jokowi mengatakan penambahan unit armada yang beroperasi tidak akan mudah karena harga avtur internasional masih tinggi.
Selasa kemarin, Erick pun juga sudah mengungkapkan sejumlah langkah agar maskapai seperti Garuda dapat menstabilkan harga tiket pesawat.
Erick menegaskan peran maskapai penerbangan milik BUMN agar menjadi motor yang mampu menyediakan tiket pesawat murah untuk rakyat.
Salah satu usaha adalah dengan mendorong maskapai seperti Garuda untuk menambah volume penerbangan.
“Makanya kalau Garuda bisa lebih produktif lagi dalam jumlah pesawatnya sehingga pengurangan dari stabilitas harga tiket bisa diseimbangi,” kata dia.
Erick juga berharap agar penanaman modal negara (PMN) untuk Garuda segera cair.
Dengan modal tersebut, Erick optimistis Garuda akan mampu bersaing secara bisnis sekaligus mampu menjaga harga pesawat yang terjangkau bagi rakyat.
“Garuda dulu kita harap (PMN) segera cair, apalagi kita lihat industri penerbangan mesti kita jaga, apalagi harga tiket pesawat ini kan sangat mahal,” ujar Erick.
Di sisi lain, rencana penamahan pesawat sudah diumumkan perusahaan sejak Juni lalu.
Saat itu, Garuda menyatakan akan menambah jumlah pesawat hingga 70 unit sampai akhir 2023.
Saat ini, total armada yang diterbangkan maskapai pelat merah itu tinggal 33 unit.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pemerintah sedang mencari keseimbangan harga tiket pesawat agar tidak terlalu tinggi sehingga menyumbang inflasi.
Diantaranya mengajak kesertaan pemerintah daerah.
“Kita memang menjaga keseimbangan antara kemampuan daripada sektor transportasi dengan tidak menaikkan tiket.
Saya sudah sampaikan ke Pak Dirjen kita harus bicara detail, bagaimana kita mengatur harga dalam konteks yang detail sehingga inflasi di sektor itu juga tidak terlalu tinggi,” kata Budi Karya.
Menurut Budi, beberapa angkutan pesawat keterisiannya tidak sampai 50 persen sehingga mendorong maskapai harus menetralisasi harga.
“Kalau ada subsidi, mereka membantu memasarkan hingga okupansi naik, harga akan bisa dipertahankan.
Harga itu kan berbanding lurus dengan keterisian dan banyak sekali di daerah yang keterisiannya di hari tertentu rendah, ini yang harus di-manage,” kata Budi Karya.
Meski begitu, Budi Karya mengakui kenaikan harga avtur juga mengakibatkan harga tiket pesawat naik.
BISNIS | ANTARA | FAJAR PEBRIANTO Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.