Kompetisi Innovillage untuk Mahasiswa Kembali Digelar Tahun Ini, Simak Tenggat Proposalnya

Kompetisi Innovillage kembali digelar pada tahun ini dengan tema Empowering Young Sociopreneur for National Development.

Panitia menyiapkan total pendanaan Rp 2,5 miliar bagi 150 proyek sosial mahasiswa di 150 desa.

“Diharapkan program ini akan menghasilkan talenta-talenta digital muda serta menghasilkan karya inovasi digital yang dapat memberikan manfaat untuk masyarakat Indonesia,” kata Direktur Human Capital Management Telkom Indonesia, Afriwandi, lewat keterangan tertulis dari Telkom University, Kamis malam 1 September 2022.

Program hasil kolaborasi Telkom Indonesia dan Telkom Community Development Center serta Pengembangan Karir, Alumni dan Endowment Telkom University itu bertujuan mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa dalam melatih kepekaan sosial.

Caranya dengan menghasilkan solusi digital untuk mengatasi problem di masyarakat.

“Tujuan dari program Innovillage adalah untuk melatih mahasiswa untuk peka terhadap problem yang ada di masyarakat dan mampu menghasilkan solusi,” ujarnya.

Ketua Pelaksana Innovillage 2022 yang juga Direktur Pengembangan Karir, Alumni dan Endowment Telkom University, A.T.

Hanuranto, mengatakan bahwa jumlah dana pendamping untuk 150 proyek sosial di 150 desa kali ini bertambah dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya.

Dia mengajak seluruh mahasiswa di Indonesia untuk ikut, menyiapkan proposal, dan menemukan masalah di masyarakat.

Setelah diluncurkan pada 31 Agustus lalu, pembuatan proposal dijadwalkan pada 1-11 September 2022.

Pengiriman proposal mulai 5-21 September.

Tahapan seleksi proposal oleh panitia pada 22-27 September.

Pengumuman proposal yang lolos seleksi pada 28 September.

Tahap selanjutnya yaitu bootcamp, implementasi, lalu seleksi juara yang penganugerahannya dijadwalkan pada 10 Desember 2022.

Kompetisi terbuka bagi mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia dari program D3 hingga S2.

Peserta bisa tunggal atau bertiga dalam sebuah tim dengan seorang dosen pendamping.

Adapun beberapa kriteria penilaian idenya seperti orisinalitas, inovasi, berkaitan dengan Sustainable Development Goals, bermanfaat dan berkelanjutan, dan bersinergi dengan masyarakat.

Digelar tahunan sejak 2020, beberapa karya proyek sosial mahasiswa di Innovillage seperti aplikasi berbasis website untuk pendataan penduduk tingkat rukun warga di Desa Sindanglaya Kabupaten Cianjur.

Kemudian ada sistem mitigasi penanggulangan bencana tanah longsor berbasis Internet of Things di Desa Bategede Kota Jepara, juga perpustakaan digital di Desa Jati Belarik Jambi.

Related Posts

Pembuatan Komponen Lokal Laptop Merah Putih Dimulai dari Casing

Konsorsium perguruan tinggi mengaku tidak mendapatkan dana khusus untuk pengembangan komponen lokal bagi laptop Merah Putih.

Kemendikbud: Draf RUU Sisdiknas akan Terus Diperbaiki

Draf RUU Sisdiknas akan terus diperbaiki berdasarkan masukan berbagai pihak dan pembahasan bersama DPR.

Nadiem Sebut Guru Belum Sertifikasi Bisa Dapat Tunjangan di RUU Sisdiknas

Di DPR, Nadiem menjelaskan berbagai poin di dalam RUU Sisdiknas, termasuk tunjangan profesi guru.

Inovasi Pembayaran ZISWAF dengan QRIS di Baznas Karanganyar

QRIS merupakan standar QR Code pembayaran yang dikembangkan oleh BI dalam mempermudah transaksi nontunai.

4 Hal yang Segera Dilakukan Saat Banjir Bandang

Banjir bandang luapan air bah yang mengakibatkan kerugian materiel dan kesehatan masyarakat

Asus ROG Phone 6D Ultimate dengan Dimensity 9000+ Akan Dirilis 19 September

Iklan resmi pertama menyebut ponsel dengan Dimensity 9000+ itu sebagai Asus ROG Phone 6D Ultimate.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *