Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama menjelaskan sesudah beberapa hari kasus COVID-19 turun sekitar 3.000-an, maka pada Selasa 30 Agustus naik lagi menjadi 5.000.
Jadi, memang COVID-19 belum sepenuhnya terkendali.
Artinya, vaksinasi harus terus digalakkan.
Laman Our World in Data pada 27 Agustus 2022 menyebut angka cakupan vaksinasi Indonesia adalah 62,3 persen.
Jadi, masih hampir 40 persen penduduk belum mendapat vaksinasi lengkap COVID-19.
Untuk booster, data Kementerian Kesehatan per 28 Agustus 2022 menyebut cakupan vaksin dosis 3 atau booster pertama adalah 25,70 persen.
Artinya sekitar tiga perempat penduduk belum dapat vaksinasi booster.
“Selain itu, kita tahu varian yang mendominasi di dunia dan Indonesia sekarang ini adalah varian Omicron, sementara vaksin yang kita pakai sekarang dibuat sebelum ada Omicron,” jelas Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI lewat keterangan tertulisnya.
Sehubungan hal ini, perlu diketahui dunia sudah membuat vaksin baru yang disebut bivalen, yang dapat memberi proteksi terhadap varian Omicron dan juga varian COVID-19 awal yang ada sejak 2020.
Jadi, vaksin terbaru ini sesuai dengan masalah yang ada sekarang.
Sayangnya, vaksin terbaru ini belum ada di Indonesia.
“Inggris misalnya, sudah menyediakan vaksin jenis terbaru ini.
Produsen Moderna membuat vaksin Spikevax bivalent Original/Omicron, setengah dosisnya (25 mikrogram) menargetkan untuk proteksi virus COVID-19 dari tahun 2020 dan setengah dosis lain (25 mkg) untuk menangani varian Omicron yang sekarang,” papar mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Dirjen P2P & Kalitbangkes itu.
Amerika Serikat tampaknya akan mulai memproses persetujuan penggunaan vaksin baru dari Pfizer, yang akan terdiri dari 15-µg dari mRNA encoding untuk virus jenis awal seperti yang sudah ada di vaksin sekarang dan 15-µg mRNA encoding lain untuk proteksi terhadap varian Omicron BA.4/BA.5.
Jadi, vaksin COVID-19 bivalen merupakan terobosan terbaru dalam pengendalian COVID-19.
Sebaiknya, Indonesia juga mempertimbangkan penggunaan vaksin COVID-19 terbaru ini untuk lebih melindungi warganya.